Bang Rusman – Dr. Muhammad Nasir, M.Ag., Wakil Rektor I UINSI Samarinda, mewakili Rektor UINSI lantik Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda periode tahun 2022 yang dirangkai dengan Kuliah Umum oleh Dr. H. Rusman Ya’qub, S.Pd., M.Si. Ketua Pembentukan Peraturan Daerah (BAPEMPERDA) sekaligus anggota DPRD Prov. Kaltim) di Masjid Sultan Aji Muhammad (SAM) Sulaiman Kampus 2 UINSI Samarinda, Senin (25/4).
Sebelum pelantikan dimulai, Dr. M. Abzar, M.Ag selaku Wakil Rektor III UINSI Samarinda berkesempatan memberikan sambutan.
“Alhamdulillah, mewakili pimpinan UINSI Samarinda, saya ingin mengucapkan selamat kepada para pengurus ORMAWA yang hari ini dilantik untuk masa periode 2022,” ucap Dr. Abzar.
“Pelantikan hari ini tentu bukan hanya sekedar seremonial saja, tetapi harus diwujudkan dengan menjalankan program kerjanya masing-masing,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Abzar juga ingatkan agar amanat yang dimandat sebagai ketua dan pengurus ORMAWA masing-masing di lingkungan UINSI dapat saling bersinergi untuk mewujudkan tujuan lembaga dan mencapai visi serta misi Universitas.
Dari informasi yang terhimpun pengukuhan pengurus ORMAWA terdiri dari 25 pengurus UKM Teater ‘Iqra, 14 pengurus UKM Beladiri, 21 pengurus UKM Olahraga, 28 pengurus UKM Halaqah Al-Arahiyyah, 28 pengurus DEMA Universitas, 20 pengurus SEMA Universitas, 23 pengurus UKM JQH, 9 pengurus UKM Seni dan Musik, 25 pengurus UKM ECO, 21 pengurus UKM LPM, 19 pengurus UKK Korps Sukarela PMI, 16 pengurus UKM Gempa, dan 13 pengurus UKK Pramuka.
Dari pantauan media Humas UINSI Samarinda, tak hanya sekedar pelantikan ORMAWA biasa, seremoni kali ini dilanjutkan dengan Kuliah Umum oleh Dr. H. Rusman Ya’qub, S.Pd., M.Si., Ketua BAPEMPERDA DPRD Prov. Kaltim. Mengangkat tema “Menangkal Hoax Jelang Pilkada 2024”, H. Rusman sampaikan tentang pentingnya pemahaman dalam membedakan berita hoaks dan berita benar demi kemanan berselancar di dunia digital kepada para mahasiswa.
H. Rusman jelaskan pengertian hoaks sebagai berita bohong yang diproduksi untuk maksud tertentu. Menurutnya, pembahasan ini penting untuk diketahui mahasiswa sebagai generasi yang akrab dengan dunia digital dan rentan terhadap penyebaran informasi yang belum tentu benar.
“Ada 2 jenis hoaks, misinformasi dan disinformasi. Misinformasi adalah informasi salah atau bohong, tapi penerima informasi tidak tahu kalau itu salah dan menyebarkannya. Kemudian, disinformasi berarti si penerima informasi ini tahu jika informasi tersebut salah atau bohong, tapi dengan sengaja menyebarkannya,” jelasnya.
Bentuk dan saluran hoaks paling sering diterima melalui tulisan, gambar, dan video. Berita hoaks ini pun paling banyak tersebar melalui media digital berbentuk online, seperti situs web, aplikasi chatting, hingga social media.
Pada kesempatan ini, H. Rusman juga ingatkan mahasiswa untuk aktif memeriksa kebenaran suatu berita.
“Tidak memeriksa kebenaran suatu berita bisa jadi disebabkan karena anda pikir berita tersebut sudah diperiksa karena sudah disebarkan, atau bisa jadi hanya karena tidak mau repot dan merasa buang-buang kuota. Hal seperti ini harus kita hindari,” tegasnya.
Suatu berita hoaks bisa dianggap sebagai suatu berita yang benar karena berita tersebut diperoleh dari sumber terpercaya, dikemas dalam susunan kalimat yang menyakinkan, terpengaruh persepsi pribadi, atau terbawa ujaran kebencian. Faktor-faktor ini menjadi penyebab pentingnya untuk memeriksa kebenaran berita yang diterima sebelum menyebarluaskannya.
“Lalu apakah kita hanya berdiam diri?” tanyanya memancing audiens.
“Saring sebelum sharing. Jadilah patriot melawan hoaks. Ingat, hoaks ada ancamannya, baik di dunia maupun di akhirat. Jangan enggan untuk check recheck fakta, dari mana sumbernya, media apa yang membagikan, teksnya, fotonya, waktunya, dan lain-lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, H. Rusman bagikan ilmu kepada para pengurus ORMAWA untuk mengecek fakta.
“Copy teks dan paste di google search, lalu lihat apakah media yang membagikan berita ini pers atau bukan,” tambahnya.
“Ingat, hoaks itu dosa, bisa terancam dipenjara, dan menghabiskan kuota,” tutupnya.