Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub dan Konsultan System and Policy Adviser Inovasi-DFAT Abdul Munir, sampaikan pentingnya persiapkan pendidikan di masa mendatang dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Lokal untuk hadapi bonus demografi, dalam Kuliah Umum yang di laksanakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda.
Pelaksanaan Kuliah Umum IAIN Samarinda dengan Tema “Revitalisasi Pendidikan Dan Kebudayaan Dalam Menyambut Bonus Demografi Di Kaltim” bersama Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Samarinda , dengan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub sebagai Nara sumber utama berjalan cukup khidmat.
Rusman Ya’qub dalam penyampaiannya, menekankan revitalisasi dan rekonstruksi pendidikan menjadi kunci utama dalam kesiapan generasi muda menghadapi bonus demografi.
“Kunci utama dalam mempersiapkan bonus demografi, dengan meninjau kembali kualitas dan kuantitas pendidikan di Kaltim, agar dapat di tingkatkan” jelas Rusman.
Bukan hanya itu, politisi PPP Kaltim menyebutkan rasio tenaga pendidik di Kaltim sudah bagus, tinggal bagaimana penyebaran secara merata dapat di lakukan.
“Rasoi para guru di Kaltim ini sudah bagus, tinggal bagaimana kemudian penyebarannya harus merata, agar tidak adalagi daerah-daerah yang pendidikannya tertinggal” tambahnya.
Upaya revitalisasi pendidikan, menjadi isu mutlak yang harus segera di lakukan. Pasalnya, Selain Kaltim akan menjadi Ibu Kota Negara(IKN) tahun 2024, Kaltim harus siap membangun pendidikan untuk menunjang bonus demografi Indonesia.
“Revitalisasi pendidikan ini sangat penting untuk di bahas, karena jelas kita lihat bahwa peningkatan jumlah penduduk Kaltim sudah meningkat,” ujar Rusman saat menyampaikan materi melalui Zoom.
Berdasarkan data yang di sampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, ada 3, 77 Juta jiwa penduduk Kaltim dan 70,28%nya adalah usia produktif.
“Kaltim ini punya potensi besar, dengan jumlah penduduk 3,77 Juta jiwa. Lebih dari setengahnya adalah usia produktif. Perlunya ini menjadi perhatian dari aspek pendidikan kita di Kaltim,” kata politisi PPP tersebut.
Di sisi lain, Abdul Munir menyampaikan perhatian dan pemberdayaan terhadap masyarakat lokal, adalah hal penting untuk di lakukan. Jangan sampai, masyarakat lokal Kaltim tidak di perhatikan secara maksimal.
“Sangat perlu untuk memperhatikan dan memperdayakan masyarakat lokal yang ada di Kaltim. Bonus demografi bagi saya, adalah upaya mempersiapkan sdm lokal untuk mampu mengelola wilayahnya sendiri,” tegas Abdul Munir.
Selain pemberdayaan SDM lokal, perlu juga untuk mengevaluasi sistem pendidikan, agar masyarakat percaya terhadap sistem pendidikan lokal.
“Terkadang masyarakat lebih percaya terhadap pendidikan di luar sana, ketimbang di dalam wilayahnya sendiri. Maka perlu untuk melakukan evaluasi pendidikan, agar masyarakat kembali percaya dengan pendidikan di wilayah masing-masing” papar Munir, alumni dosen IAIN Samarinda tersebut.
Untuk menyongsong generasi muda emas, pola fikir menjadi kebutuhan primer. Berfikir secara ‘Out of the box’ adalah satu di antara cara yang harus di terapkan untuk melatih anak muda berfikir.
“Ini yang perlu, berfikir dengan Out Of The Box, artinya generasi muda harus mampu berfikir di luar kepala. Ide-ide yang berkelanjutan dan membangun, itu yang perlu” pungkas Munir.