Pembelajaran online merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan teknologi sebagai penunjang proses belajar mengajarnya. Pembelajaran secara online ini juga merupakan salah satu kebijakan yang mana telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai upaya untuk mengantisipasi penularan covid-19.

Penerapan sistem pembelajaran online ini merupakan salah satu sistem yang dipandang kurang efektif, meskipun memang kondisinya darurat. Keadaan ini juga menuntut semua pihak untuk cakap digital, sehingga mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk keperluan sehari-hari.

Namun, ternyata hal ini pun belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan harapan. Hal ini bisa kamu lihat dimana masih banyak persoalan masyarakat yang terjadi, baik dari pihak pendidiknya maupun peserta didiknya yang mana masih dianggap gagap digital.

Itu artinya bahwa pihak pendidik, orang tua, maupun peserta didiknya masih mengalami kendala, bahkan kurang bisa menguasai penggunaan teknologi sebagai sistem pembelajaran.

Permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran secara online inipun menimbulkan berbagai macam dampak, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah dimana upaya ini mampu mengurangi tingkat penyebaran virus corona, sehingga dapat membantu pemerintah untuk menghidupkan kembali keadaan masyarakat yang normal.

Akan tetapi, dampak negatif pun muncul akibat adanya sistem pembelajaran online ini dimana menimbulkan berbagai macam masalah sekaligus mempengaruhi psikologi seorang siswa. Nah, tuntutan dan tanggung jawab siswa ini bisa menjadi pemicu stress yang dialami oleh siswa tersebut.

Stress merupakan salah satu bentuk atau respon psikologi individu yang mana telah mendapatkan tekanan berlebih dan sudah melebihi batas dari kemampuannya dalam menghadapi suatu persoalan.

Stress yang dialami siswa ini bisa terjadi karena adanya tekanan dan rasa jenuh yang dialami selama pembelajaran online.

Dampak Negatif dari Stress
Stress yang diakibatkan oleh sistem pembelajaran online ini juga dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Diantaranya adalah sakit kepala, sakit jantung, depresi, emosi yang berlebihan, diabetes, obesitas, penuaan dini, susah tidur, hingga gangguan pernapasan.

Cara Atasi Stress Berdasarkan Sudut Pandang Psikologi
Untuk mengatasi berbagai jenis permasalahan yang ditimbulkan akibat stress tersebut, maka kamu harus mengetahui cara untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan mempelajari ilmu yang berkaitan dengan perilaku manusia, yakni psikologi.

  • Orang Tua Harus Belajar
    Ketika jadwal belajar anak sudah tiba, maka sebaiknya orang tua juga ikut belajar. Dengan begitu, ketika orang tua mengerti akan materi dan tugas anak dengan baik, maka orang tua pun bisa menjelaskan kembali kepada anak dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
  • Melakukan Terapi Emosi
    Jika memang kamu mulai merasa tertekan atau stress dengan semua pekerjaan dan kegiatan, maka kamu bisa mencoba untuk relaksasi. Caranya adalah silahkan kamu tarik nafas dalam, sehingga perasaanmu pun akan terasa lebih ringan dan emosi masih bisa dibendung dengan baik.
  • Pahami Kemampuan Anak
    Perlu kamu ketahui, bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami materi pembelajaran. Oleh karena itu, orang tua maupun guru harus bisa memahami setiap kemampuan yang dimiliki anak agar tidak kesulitan dalam belajar.
  • Melakukan Self Care
    Self care merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan untuk merawat diri dengan cara melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri, baik secara jasmani maupun rohani. Self care juga bisa dilakukan dengan melakukan hobi, sehingga rasa penat bisa mengurangi tingkat stress yang dialami.

Selain melakukan beberapa hal diatas, kamu juga bisa melakukan perawatan kesehatan jiwa sejak dini, dan melakukan relaksasi.