Bang Rusman – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian di daerah.

Diperkirakan setelah IKN Nusantara resmi beroperasi yang dijadwalkan tahun 2024 mendatang, jumlah penduduk di Kaltim akan melonjak tajam hingga 13 juta orang, tahun 2030 mendatang, dari jumlah penduduk saat ini yang hanya sekira 3,5 juta orang.

Bahkan untuk saat ini, jumlah pekerja yang dilibatkan dalam proses pembangunan IKN Nusantara berkisar 24 ribu orang.

Hal ini tentunya menjadi peluang bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Balikpapan.

Itu karena akan meningkatkan kebutuhan konsumsi yang ada di Kota Balikpapan. Untuk itu, UMKM yang ada di Balikpapan terus dipacu agar bisa ditingkatkan lagi kemampuannya untuk menangkap peluang ekonomi.

“UMKM yang ada harus selalu di-upgrade, terkait kemampuannya, dari sisi keterampilannya kemudian dari sisi permodalannya dan kemudian dari sisi pemasarannya. Sehingga bisa naik kelas,” kata Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan Bahrain kepada wartawan saat menghadiri kegiatan Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Produk Pangan di SMKN 4 Balikpapan, Senin (30/10/2023).

Bahrain menjelaskan, apalagi dengan kondisi zaman saat ini yang serba digitalisasi, karena hari ini 95 persen kehidupan berbasis teknologi digital.

Menurutnya, jumlah peserta kegiatan pelatihan tercatat sebanyak 30 orang. Di antaranya berasal dari Kota Samarinda sebanyak 10 orang dan Kota Balikpapan sebanyak 20 orang.

“Kegiatan ini merupakan inisiatif Disperindagkop (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Red) Provinsi Kaltim yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan,” terangnya.

Dia berharap, kegiatan pelatihan tersebut dapat dilaksanakan setiap tahun dengan memberi ruang lebih banyak lagi pelaku UMKM.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, bahwa pelatihan tersebut dapat mengembangkan keterampilan para pelaku UMKM yang ada Kaltim.

“Jadi kegiatan pelatihan UMKM yang dilakukan jangan hanya berhenti saat membuat suatu produk. Namun bagaimana suatu produk tersebut memiliki kualitas yang bagus, kemudian pemasarannya bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Dia menambahkan, bahwa UMKM yang ada wajib menangkap peluang usaha dari pembangunan IKN Nusantara, sehingga tidak hanya sekedar menjadi penonton.

Sumber kotaku.co.id