TIGA tahun lagi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 digelar. Tentunya hal tersebut membuat seluruh partai ingin mempromosikan diri dan strategi mereka masing-masing.
Tidak terkecuali Dewan Pengurus Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Kalimantan Timur.
“Bagi PPP tahun ini adalah tahun konsolidasi. Di mana seperti yang semua ketahui di akhir tahun 2020 lalu PPP melakukan muktamar untuk membahas sistim zonasi,” kata Ketua DPW PPP Kaltim, Rusman Ya’qub dalam wawancara eksklusif bulan lalu di Kantor Tribun Kaltim Biro Samarinda.
Nah, sejauh mana persiapan PPP dalan pra pemilu 2024 mendatang. Simak petikan wawancara eksklusifnya berikut.
Bagaimana persiapan dan strategi PPP untuk menjemput momentum politik beberapa tahun ke depan?
Bagi PPP tahun ini adalah tahun konsolidasi. Di mana seperti yang semua ketahui di akhir tahun 2020 lalu PPP melakukan muktamar untuk membahas sistim zonasi. Sistim zonasi di sini ada 10 zona, termasuk Samarinda untuk wilayah Kalimantan.
Setelah itu selesai berlanjut sekarang melakukan konsolidasi untuk musyawarah se-Indonesia. Jadi tahun ini adalah tahun konsolidasi untuk PPP dengan target pengurusan tingkat kelurahan atau desa/pengurus ranting berakhir di Desember 2021 ini.
Sejauh ini sudah ada komunikasi dengan partai-partai lain?
Ya, tentu di tingkat DPP (Dewan Pimpinan Pusat) sendiri yang dilakukan Ketua Umum kami Pak Suharso Monoarfa adalah melakukan safari politik, silahturahim politik dengan partai-partai keagamaan yang berbasis keIslaman dan lainnya.
Seperti PKS, Golkar, PDIP, dan sebagainya. Muaranya adalah membangun komunikasi politik hingga sampai pada event puncak yaitu 2024. Saya pikir semua partai politik pasti mepakukan itu.
Ada tidak penekanan dari pusat, mengingat Kaltim sebagai IKN baru nantinya. Nah apakah dengan penekanan itu bisa menjadi power untuk fokus di Pilkada?
Ya, itu pasti di mana Kaltim sedang menjadi fokus perhatian, sekaligus fokus untuk bagaimana membenahi dan mempersiapkan insfrastruktur politik itu sendiri. Jadi bagi Saya, Kaltim mempunyai magnetik sendiri baik dari spektrum politik, ekonomi, dan lain-lain.
Oleh sebab itu Saya kira PPP di tingkat DPP tentu ada perhatian khusus. Karena bagaimanapun Kaltim akan menggeser posisi DKI Jakarta hari ini.
Di mana masyarakat Kaltim akan menjadi masyarakat internasional. Artinya pergaulannya bukan lokal lagi tapi naik menjadi pergaulan internasional. Dan itu harus disupport karena akan jadi tumpuan menyambut IKN.
Bagaimana kondisi terkini di Partai PPP sendiri untuk daerah-daerah, bagaimana strukturalnya?
Karena kita masih dalam proses konsolidasi yang akan dilakukan tanggal 4 Juni di seluruh wilayah dalam rangka memperkuat struktural organisasi. Kemudian setelah itu lanjut melaksanakan musyawarah cabang tingkat Kabupaten Kota.
Targetnya Juli sampai September selesai untuk musyawarah cabang sampai ke anak cabang. Secara keseluruhan anak cabang akan tersusun sampai pengurus ranting. Sehingga spirit seperti yang Saya sebutkan di awal, bahwa tahun ini fokus konsolidasi.
Syukur-syukur di akhir tahun sudah selesai, karena banyak tugas kepartaian, terutama Verifikasi Politik.
Dan sesuai dengan mahkamah konstitusi kemarin bahwa partai politik yang sudah lolos dan sudah diverifikasi di 2019 lalu, di tahun 2024 tidak lagi melalui proses perivikasi faktual.
Cukup dengan akreditasi administrasi. Meski demikian tentu kita akan perbaiki, perbaharui, dan membenahi persyaratan administrasinya sebagai partai politik peserta pemilu kedepannya. Karena dengan aturan yang baru, kepengurusan yang baru harus didaftarkan.
Jadi bisa dikatakan 2021 ini jadi moment partai politik untuk starter gas kendaraan politik?
Iya, 2021 itu ibaratnya mengecek semua mesin, menservislah. Dicek semua ada tidak yang rusak? Kalau ada diganti dulu. Itu dinamakan siklus 5 tahunan.
Saya kira di partai politik itu hal biasa dan lumrah termasuk proses pergantian dan sebagainya.
Kalau bicara bargaining politics apa yang dijual atau modal PPP?
Semua orang tahu dari awal kelahiran PPP, prinsipnya adalah memerjuangkan kebenaran, mencegah kemungkaran terjadi. Dilihat sari perspektif politik bagaimana cara menghasilkan kebijakan yang betul-betul didasari nilai kebaikan yang bersandar dan berlandaskan keagamaan dalam hal ini konteks Islam.
Namun Islam yang benar tidak hanya fokus kepada kepentingan umat Islam semata tetapi bagi kebaikan dan kebenaran seluruh kemaslahatan bangsa. Lalu yang kedua berjuang melawan kemungkaran. Kemungkaran adalah hal-hal yang bisa menciderai, merusak sendi-sendi nilai moralitas kebangsaan.
Nah dua hal itu yang menjadi konsen kita. Jadi tagline kita hari ini adalah merawat persatuan. Di mana menurut pandangan PPP persatuan itu bisa terwujud kalau semua bergerak ke arah kesejahteraan. Bagaimana cara mewujudkan kesejahteraan?
Tentu dengan seluruh sumber kekuatan yang kita miliki, semua harus dikerahkan dan dilandasi nilai norma agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebudayaan yang sesuai dengan konteks kebangsaan kita.
Bagaimana catatan PPP di pemerintahan provisni Kaltim yang ada saat ini?
Kita tidak mengenal oposisi absolut. Saya kira sistim berpolitik tidak mengenal itu. Kita mengalir saja. PPP prinsipnya menegakan keadilan. Kalau memang kita melihat pemerintah itu dari segi kebijakan dan programnya betul-betul meningkatkan kesejahteraan rakyat, PPP pasti mendukung.
Tapi ada saat PPP tampil untuk memberikan koreksi dan kritik. Tapi bukan untuk menjatuhkan, tapi memperingatkan bahwa membangun adalah bagian dari ajaran agama. Dan yang penting bagi kita, koreksi yang kita sampaikan itu dipahami.
Kalau bicara deskripsi politik tentang kekuatan wilayah, saya mendapat bocoran bahwa basis PPP ini banyak sekali di Kutai Timur. Bisa dijelaskan?
Kalau dari 10 Kabupaten Kota, sebetulnya pemilih PPP ada di semua kabupaten Kota. Cuma memang kalau kita rujuk dari perolehan suara, pemilihan 2019 lalu itu memang paling tinggi rankingnya di Kutai Timur.
Bahkan masuk nominasi nasional karena kita mampu melahirkan 9 kursi DPRD Kutim, dan Ketua DPRD di sana juga dari PPP. Lalu di Berau.
Pemilu 2024 disebut persiapan nafas panjang. Itu maksudnya bagaimana?
Ya ini memang memerlukan nafas yang panjang karena kurang lebih kita sudah melalui 2019 kemarin, bagi partai politik sudah tahu kebersamaan. Termasuk PPP bagaimana kita mengevaluasi dinamika proses 2019 yang betul-betul beriringan.
Apalagi nanti ada juga Pilkada. Maka menurut Saya itu perlu kekuatan, daya tahan, stamina dan strategis yang besar. Nah hal-hal itu yang harus kita miliki untuk diracik dan diformulasikan, hingga kita menghadapi Pemilu 2024 dan semua step by stepnya sanggup. Nah ini kan long time, jadi nafas panjang.